Juli 30, 2025

Shikisushimurrellsinlet – Menikmati Keanekaragaman Kuliner Indonesia

Makanan tradisional Indonesia adalah cerminan dari keberagaman suku bangsa dan daerah

Bubur Asal Bandung
2025-05-29 | admin9

Sedang Ada di Bandung? Yuk, Sarapan Bubur Enak di 5 Tempat Ini!

Sarapan bubur enak di Bandung jadi pilihan banyak wisatawan. Tekstur buburnya kental dengan aneka topping yang berlimpah.

Pagi hari paling pas menikmati semangkuk bubur ayam. Dengan rasa yang gurih, makin enak dinikmati joker gaming bersama dengan suwiran ayam, cakwe hingga telur rebus. Bagi penggemar bubur, beberapa tempat ini bisa jadi pilihan tempat untuk sarapan.

1. Bubur Ayam Mang Haji Oyo

Racikan buburnya sudah terkenal sejak tahun 1970. Ciri khas dari bubur ayam ini adalah bertekstur kental dan gurih. Lokasi bubur ayam Mang Haji Oyo terletak di Jalan Sulanjana, tepatnya di Vandel Cafe. Buka sejak pukul 6 pagi sampai 9 malam.

Bubur ayam cakwe yang dijual dengan harga Rp 13.000 diracik dengan topping suwiran dan ayam dan irisan cakwe. Makin enak disantap dengan tambahan telur rebus, kacang kedelai goreng dan kerupuk. Nyam!

2. Bubur Ayam Pak Haji Zaenal

Lokasinya ada di Jalan Dago No. 244 tepatnya di Ir. H. Juanda (Dago Bawah). Buka sejak pukul 6 pagi, pak H. Zaenal sudah mulai menjajakan dagangannya. Tekstur buburnya tak terlalu encer, enak dipadu bersama dengan suwiran daging ayam, cakwe, taburan bawang goreng, kacang hingga kerupuk.

3. Bubur Ayam Bejo Kosambi

Tempatnya ada di Jalan Ahmad Yani, Bandung tepatnya di depan Pasar Kosambi. Warung Bubur Ayam Bejo Kosambi ini sudah berdiri sejak tahun 1978. Dikenal sebagai salah satu kuliner legendaris di Bandung, semangkuk bubur ayam berisi suwiran ayam, ati ampela, cakwe dan taburan dagung bawang.

4. Bubur Ayam Kang Dedi

Sensasi gurih dengan paduan manis dari kecap menyatu menjadi satu. Kalau mau mencari semangkuk bubur ayam untuk sarapan, Anda bisa mampir ke Jalan Jenderal Sudirman NO. 81. Dibuka dua sesi, untuk pagi hari dibuka pukul 6 pagi sampai 10 pagi dan 5 sore hingga 11 malam.

Berbeda dengan bubur kebanyakan yang kental. Bubur ayam ini punya tekstur yang agak encer namun bercitarasa gurih enak.

Warung bubur H. Amid menawarkan beragam varian bubur. Mulai dari bubur ayam biasa, bubur ayam telur, bubur ayam ati empela hingga bubur cakwe bawang seledri. Meskipun hanya berjualan di gerobak sederhana, akan tetapi jangan ragukan rasanya.

Buka pukul jam 6 pagi, Anda sekeluarga bisa mampir ke Jalan Pajajaran No. 105, Bandung untuk sarapan bubur bersama.

Baca Juga : 7 Kuliner Terbaik di Poris yang Wajib Kamu Coba Sekali Seumur Hidup

Share: Facebook Twitter Linkedin
2025-05-26 | admin4

7 Kuliner Terbaik di Poris yang Wajib Kamu Coba Sekali Seumur Hidup

Poris, Tangerang — Daerah yang mungkin terdengar sederhana bagi sebagian orang ini ternyata menyimpan kekayaan rasa yang luar biasa. Poris, yang terletak di wilayah Tangerang, Banten, dikenal bukan hanya sebagai kawasan transit dekat Bandara Soekarno-Hatta, tetapi juga sebagai surganya kuliner dengan harga terjangkau dan rasa menggoda.

Dari makanan kaki lima hingga kedai legendaris, inilah daftar kuliner terbaik di Poris yang wajib kamu coba saat berkunjung!

1. Soto Betawi H. Mamat Poris

Terkenal dengan kuah santan yang gurih dan daging sapi yang empuk, Soto Betawi H. Mamat jadi favorit warga sekitar. Perpaduan rempah dan cita rasa khas Betawi membuat tempat ini selalu ramai, terutama saat jam makan siang.

📍 Lokasi: Jl. Benteng Betawi, Poris Plawad
💰 Harga: Mulai dari Rp25.000

2. Mie Ayam Poris 88

Bagi pecinta mie ayam, kedai legendaris ini tak boleh dilewatkan. Mie buatan sendiri yang kenyal, ditambah topping ayam kecap dan bakso, membuat Mie Ayam Poris 88 selalu jadi jujugan para pelanggan setia.

📍 Lokasi: Dekat Stasiun Poris
💰 Harga: Sekitar Rp18.000

3. Sate Ayam & Kambing Pak Kumis

Sate dengan bumbu kacang kental dan lontong hangat jadi andalan Pak Kumis. Aroma bakaran satenya yang khas selalu menggoda siapa pun yang melintas di sekitarnya.

📍 Lokasi: Depan Pasar Poris
💰 Harga: Rp25.000 (10 tusuk + lontong)

4. Warung Pecel Lele Lesehan 27

Kalau kamu mencari makanan malam hari, Lesehan 27 adalah pilihan tepat. Dengan menu pecel lele, ayam goreng, dan sambal pedas khas Jawa Timur, warung ini selalu ramai terutama setelah jam 8 malam.

📍 Lokasi: Jl. Poris Indah Raya
💰 Harga: Mulai Rp20.000

5. Nasi Uduk Poris Khas Betawi

Pagi hari di Poris terasa lengkap dengan menyantap nasi uduk gurih lengkap dengan sambal kacang, bihun, telur balado, dan kerupuk. Warung ini buka dari jam 05.00 pagi dan selalu laris manis hingga siang.

📍 Lokasi: Gang Masjid Poris
💰 Harga: Rp12.000 – Rp15.000

6. Es Podeng Bang Roy

Untuk pencuci mulut, coba Es Podeng Bang Roy. Disajikan dengan es serut, kacang, alpukat, dan meses coklat, jajanan rajazeus.info satu ini cocok untuk menyegarkan hari di tengah cuaca panas Poris.

📍 Lokasi: Dekat Lapangan Poris
💰 Harga: Rp10.000

7. Tahu Gejrot Mang Rudi

Tahu gejrot dengan kuah pedas manis dan aroma bawang yang kuat bikin banyak orang ketagihan. Selain tahu, Mang Rudi juga menjual otak-otak dan cireng goreng.

📍 Lokasi: Samping Indomaret Poris Plawad
💰 Harga: Rp8.000 – Rp12.000

Kuliner Poris adalah kombinasi antara kelezatan, harga terjangkau, dan kehangatan suasana lokal. Baik kamu warga sekitar, pelancong yang menunggu jadwal penerbangan, atau sekadar mampir lewat, kawasan ini menyuguhkan pengalaman rasa yang sulit dilupakan. Jangan lupa cicipi rekomendasi di atas dan temukan rasa favoritmu sendiri!

Baca Juga: Menjelajahi Cita Rasa Khas Dataran Tinggi: Kuliner Dieng Plateau yang Wajib Dicoba

Share: Facebook Twitter Linkedin
2025-05-26 | admin4

Menjelajahi Cita Rasa Khas Dataran Tinggi: Kuliner Dieng Plateau yang Wajib Dicoba

Dieng Plateau, sebuah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah yang terkenal dengan pesonanya yang eksotis, tak hanya menyajikan pemandangan alam dan kekayaan budaya yang luar biasa. Daerah ini juga menyimpan kekayaan kuliner yang menggoda selera, cocok dinikmati di tengah suhu dingin yang menusuk. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Dieng, mencicipi kuliner lokal adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan.

Salah satu kuliner paling ikonik dari Dieng adalah mie ongklok. Makanan ini terbuat dari mie kuning yang direbus bersama kol dan daun kucai, lalu disiram kuah kental berbumbu khas yang terbuat dari tepung kanji dan rempah-rempah. Biasanya mie ongklok disajikan dengan sate sapi dan tempe kemul. Kombinasi rasa gurih, manis, dan pedasnya sangat cocok dinikmati dalam udara sejuk pegunungan.

Tak lengkap rasanya ke Dieng tanpa mencicipi carica, buah khas dataran tinggi Dieng yang menyerupai pepaya mini. Carica biasanya diolah menjadi manisan dalam sirup atau selai. Rasanya manis, sedikit asam, dan menyegarkan. Produk olahan carica kini menjadi salah satu oleh-oleh favorit wisatawan karena cita rasanya yang unik dan hanya bisa ditemukan di wilayah Dieng.

Kuliner khas lainnya yang menggugah selera adalah tempe kemul, camilan yang terbuat dari irisan tempe tipis yang digoreng dengan balutan tepung berbumbu khas. Makanan ini populer sebagai pendamping mie ongklok atau sekadar dinikmati sebagai kudapan sore hari dengan teh hangat. Rasanya gurih, renyah, dan sangat cocok untuk menghangatkan suasana.

Untuk menghangatkan tubuh, wisatawan juga dapat mencoba purwaceng, minuman herbal tradisional khas Dieng yang diyakini memiliki khasiat meningkatkan stamina. Terbuat dari tanaman purwaceng yang tumbuh di dataran tinggi, minuman ini bisa disajikan dalam bentuk seduhan teh atau campuran kopi. Rasanya unik, sedikit pedas, dan menyegarkan.

Di pagi hari, cobalah sarapan dengan nasi jagung atau sego jagung, hidangan tradisional masyarakat lokal yang terdiri dari nasi berbahan dasar jagung yang dikukus, disajikan dengan sayur urap, sambal, dan lauk sederhana seperti ikan asin atau telur. Selain mengenyangkan, makanan ini juga sehat dan ramah di perut karena tidak terlalu berat.

Tidak hanya itu, ada pula gethuk goreng, jajanan manis dari olahan iam-love.co singkong yang digoreng dan dibumbui gula merah. Meski gethuk dikenal luas di daerah lain di Jawa Tengah, cita rasa gethuk di Dieng memiliki sentuhan khas yang berbeda karena menggunakan bahan-bahan alami dari hasil pertanian lokal.

Dieng Plateau tak hanya menawan dari sisi alam dan budayanya, tetapi juga dari kulinernya yang kaya rasa dan penuh cerita. Menjelajahi kuliner di kawasan ini adalah bagian dari petualangan wisata yang akan meninggalkan kesan mendalam. Jadi, jika Anda berencana mengunjungi Dieng, pastikan untuk menjelajahi dan menikmati kelezatan kuliner khas dataran tinggi ini.

Baca Juga: Permata Najd: Balaleet Mi Manis Sarapan Khas Arab Tengah

Share: Facebook Twitter Linkedin
2025-05-06 | admin3

Permata Najd: Balaleet Mi Manis Sarapan Khas Arab Tengah

Di tengah gurun dan kemegahan budaya Arab, terdapat satu hidangan sederhana namun sarat makna: Balaleet. Dikenal sebagai mi manis khas Arab, makanan ini telah lama menjadi bagian dari menu sarapan masyarakat di kawasan Teluk dan wilayah Arab Tengah, terutama di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Bahrain. Balaleet tidak hanya menyenangkan lidah dengan rasa uniknya, tetapi juga merefleksikan warisan budaya dan tradisi kuliner kawasan Najd dan sekitarnya.

Asal Usul dan Jejak Budaya Balaleet

Balaleet memiliki akar sejarah yang dalam di wilayah Arab Tengah. Meski tidak diketahui pasti kapan pertama kali muncul, hidangan ini diyakini berasal dari zaman kuno ketika masyarakat gurun menggunakan bahan-bahan sederhana untuk menciptakan makanan yang bergizi dan lezat. Di kawasan Najd—sebuah wilayah bersejarah di jantung Arab Saudi—Balaleet menjadi simbol kehangatan keluarga dan keharmonisan pagi hari.

Balaleet biasanya disajikan saat sarapan, terutama pada hari-hari besar seperti Idul Fitri, atau ketika menerima tamu istimewa. Namun, karena kemudahan bahan dan teknik pembuatannya, banyak keluarga juga menyajikannya pada hari biasa. Warisan kuliner ini diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi salah satu makanan tradisional paling dicintai di Semenanjung Arab.

Komposisi dan Cita Rasa Balaleet

Hal yang membuat Balaleet begitu istimewa adalah perpaduan unik antara rasa manis dan gurih. Secara umum, bahan dasar Balaleet terdiri dari:

  • Mi tipis (vermicelli): Digunakan sebagai dasar hidangan, biasanya direbus terlebih dahulu.

  • Gula: Memberikan rasa manis yang mendominasi bagian utama sajian.

  • Kapulaga dan air mawar: Menambahkan aroma harum dan eksotis khas Timur Tengah.

  • Telur orak-arik atau dadar tipis: Disajikan di atas mi, memberikan kontras rasa gurih.

  • Mentega atau minyak samin: Untuk menumis mi dan memberikan kekayaan rasa.

Rasa dari Balaleet adalah gabungan kompleks antara manis yang tidak berlebihan, kehangatan rempah, dan gurih dari telur. Dalam satu suapan, penikmat akan merasakan tekstur lembut mi yang dibalut aroma harum, dengan kejutan rasa gurih dari telur yang melengkapinya.

Beberapa variasi juga menambahkan saffron untuk memberi warna rajazeus login keemasan dan rasa mewah. Ada juga yang menyajikannya dengan kacang pistachio atau almond sebagai taburan.

Balaleet: Lebih dari Sekadar Makanan

Di Arab Tengah, Balaleet tidak sekadar makanan. Hidangan ini mengandung filosofi hidup dan kebersamaan. Menyajikan Balaleet untuk tamu dianggap sebagai bentuk penghormatan. Di banyak rumah, proses memasak Balaleet juga menjadi momen ikatan antara ibu dan anak—sebuah tradisi memasak pagi hari yang diwariskan sejak kecil.

Balaleet juga mencerminkan kecerdikan masyarakat gurun dalam menciptakan hidangan bergizi dari bahan yang mudah disimpan dalam suhu ekstrem. Kombinasi karbohidrat dari mi dan protein dari telur membuatnya ideal sebagai sumber energi sebelum memulai aktivitas harian.

Balaleet di Indonesia: Mi Manis yang Mulai Dikenal

Seiring meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap kuliner Timur Tengah, terutama lewat wisata religi dan tren makanan Arab, Balaleet mulai diperkenalkan di restoran-restoran khas Arab di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Hidangan ini sering disajikan sebagai menu sarapan atau camilan sore, terkadang disesuaikan dengan selera lokal, seperti penggunaan mi bihun atau penambahan pandan untuk aroma khas Asia Tenggara.

Penggemar kuliner yang mencicipi Balaleet sering kali terkejut dengan paduan rasa manis dan telur, dua elemen yang tidak lazim dipadukan dalam budaya makan Indonesia. Namun, keunikan tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri. Balaleet menyajikan pengalaman rasa yang berbeda dari kebiasaan sarapan nasi atau roti, menawarkan cita rasa gurun yang penuh kehangatan.

Resep Sederhana Balaleet untuk Dicoba di Rumah

Untuk kamu yang ingin mencoba membuat Balaleet di rumah, berikut resep sederhananya:

Bahan:

  • 100 gram mi bihun/vermicelli

  • 2 sdm mentega

  • 3 sdm gula

  • 1/2 sdt kapulaga bubuk

  • 1 sdm air mawar atau rose syrup

  • 2 butir telur, dikocok lepas

  • Garam secukupnya

Cara Membuat:

  1. Rebus mi hingga lunak, tiriskan.

  2. Panaskan mentega, tumis mi dengan gula, kapulaga, dan air mawar hingga tercampur rata dan harum.

  3. Angkat mi, sisihkan.

  4. Masak telur menjadi dadar tipis atau orak-arik, beri sedikit garam.

  5. Sajikan mi manis dengan telur di atasnya.

Balaleet sangat nikmat disantap hangat, ditemani teh mint atau kopi Arab.

BACA JUGA: Luqaimat di Era TikTok: Camilan Emas Saudi yang Jadi Fenomena Global

Share: Facebook Twitter Linkedin
2025-05-03 | admin3

Luqaimat di Era TikTok: Camilan Emas Saudi yang Jadi Fenomena Global

Di tengah ledakan tren makanan di media sosial, terutama TikTok dan Instagram, satu camilan khas Timur Tengah berhasil menembus batas budaya dan geografis: Luqaimat. Bola-bola kecil berlapis sirup ini kini tidak hanya ditemukan di pasar Ramadan atau warung tradisional Arab, tapi juga muncul di kafe-kafe hipster Eropa hingga konten viral para food creator global. Dalam era digital, Luqaimat bukan lagi sekadar camilan—melainkan simbol kebanggaan kuliner Saudi yang sedang naik daun.


🍩 Apa Itu Luqaimat?

Luqaimat (juga dieja Luqmat atau Luqaim) adalah camilan tradisional Timur Tengah yang dikenal karena rasa manis dan teksturnya yang renyah di luar, lembut di dalam. Terbuat dari adonan tepung yang difermentasi singkat, digoreng hingga keemasan, lalu disiram sirup gula atau madu dan ditaburi biji wijen.

Dalam budaya Arab, Luqaimat sering disajikan saat:

  • Bulan Ramadan sebagai takjil

  • Acara keluarga dan perayaan

  • Menyambut tamu dalam tradisi Bedouin

Namun kini, Luqaimat telah berevolusi dari kudapan sederhana menjadi sajian eksklusif dengan topping keju krim, saffron, dan bahkan edible gold (emas yang bisa dimakan).


📱 TikTok dan Lahirnya Sensasi Global

Tren Luqaimat mendunia berkat konten viral para kreator makanan di TikTok dan Instagram Reels. Video-video yang menunjukkan:

  • Proses pembuatan adonan

  • Suara kriuk saat digigit

  • Lelehan madu atau sirup kurma yang menggoda

…menjadi ASMR yang menggugah selera dan menarik jutaan penonton. Salah satu konten TikTok dari seorang food vlogger asal Dubai yang memperlihatkan Luqaimat bertabur serbuk emas 24 karat viral dengan lebih dari 15 juta penayangan.

Hal ini menjadikan Luqaimat bukan hanya makanan, tetapi juga objek visual artistik dan simbol kemewahan Timur Tengah yang eksotis di mata dunia.


✨ Inovasi Rasa dan Presentasi

Agar tetap relevan di era digital dan global, Luqaimat kini hadir dengan berbagai inovasi, antara lain:

  • Luqaimat Matcha – Perpaduan budaya Timur Tengah dan Jepang

  • Luqaimat Keju dan Nutella – Untuk lidah generasi muda

  • Luqaimat Vegan dan Gluten-Free – Menyesuaikan kebutuhan gaya hidup sehat

  • Luqaimat dengan Gold Leaf dan Pistachio – Versi premium untuk pasar mewah

Di Jeddah dan Riyadh, banyak kafe menyajikan Luqaimat sebagai menu andalan “Instagrammable” lengkap dengan kemasan estetik dan meja bertema Arabian Chic.


🌍 Dari Padang Pasir ke Panggung Dunia

Popularitas Luqaimat mencerminkan bagaimana kuliner bisa menjadi jembatan budaya. Di London, Paris, hingga New York, restoran Arab modern memasukkan Luqaimat dalam daftar dessert favorit. Bahkan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Luqaimat mulai muncul di bazar Ramadan dan festival makanan internasional.

Faktor-faktor yang situs rajazeus terbaru mempercepat globalisasi Luqaimat:

  • Wisata kuliner halal yang meningkat

  • Media sosial sebagai platform eksplorasi rasa

  • Diaspora Arab yang membawa warisan budaya

  • Kolaborasi influencer lintas negara

Dengan ini, Luqaimat menjadi representasi sempurna dari tren “local to global” dalam industri kuliner.


🇸🇦 Identitas Budaya Saudi yang Kuat

Meski telah mengalami globalisasi, Luqaimat tetap menjadi ikon identitas Saudi dan Teluk Arab. Pemerintah Saudi bahkan menjadikan Luqaimat sebagai bagian dari promosi budaya dalam program “Vision 2030”, mendorong industri kreatif dan kuliner lokal untuk bersaing di pasar internasional.

Beberapa inisiatif yang digalakkan:

  • Festival makanan tradisional di musim Riyadh Season

  • Sertifikasi kuliner warisan oleh lembaga budaya Saudi

  • Pelatihan UMKM dan pengusaha muda untuk ekspor makanan khas

Dengan itu, Luqaimat bukan hanya camilan manis, tetapi juga diplomasi lunak budaya Arab Saudi.


🧠 Refleksi: Makanan, Media, dan Makna Baru

Fenomena Luqaimat di era TikTok menunjukkan bahwa perpaduan antara warisan budaya dan media digital mampu menciptakan nilai ekonomi dan simbolis baru. Konten viral bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat pelestarian dan promosi budaya.

Kini, ketika seseorang menggigit Luqaimat di Dubai, Jakarta, atau Los Angeles, mereka tak hanya mencicipi gula dan tepung—mereka sedang mengalami sepotong cerita Arab dalam bentuk rasa dan visual.

BACA JUGA: Roti Bakar Kaya: Sarapan Manis ala Rakyat

Share: Facebook Twitter Linkedin