
Kuliner Ekstrem Makassar: Konro Bakar yang Dimasak di Atas Arang dan Debu
Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, dikenal dengan kuliner-kuliner yang menggugah selera dan penuh cita rasa. Salah satu makanan khas yang paling ikonik dari kota ini adalah Konro Bakar, yaitu iga sapi yang dimasak dengan bumbu khas Makassar dan kemudian dibakar di atas arang. Namun, ada yang lebih ekstrem dari sekadar cara memasaknya: Konro Bakar yang dimasak di atas arang dan debu. Meskipun cara memasaknya yang tidak biasa, konro bakar dengan nuansa ekstrem ini tetap menjadi favorit banyak orang, baik warga lokal maupun wisatawan.
Konro Bakar: Ikon Kuliner Makassar
Konro Bakar merupakan salah satu kuliner khas Makassar yang sudah terkenal luas. Iga sapi yang dipilih dengan cermat, dipotong dengan ukuran tertentu, dan kemudian dibumbui dengan rempah khas Sulawesi Selatan, menjadi daya tarik utama dari hidangan ini. Setelah dibumbui, iga sapi ini biasanya dimasak dengan cara direbus atau dipanggang sebelum akhirnya dibakar di atas arang.
Keistimewaan dari konro bakar terletak pada bumbu https://manninospizzeria.com/ yang kaya rempah dan tekstur iga sapi yang lembut namun tetap kenyal. Biasanya, konro bakar disajikan dengan nasi putih hangat, serta kuah kaldu yang lezat, memberikan rasa gurih yang sempurna. Namun, di beberapa warung atau kedai, cara memasaknya yang lebih ekstrem ini memberi nilai tambah tersendiri.
Konro Bakar Dimasak di Atas Arang dan Debu: Sensasi Kuliner yang Tak Terlupakan
Di beberapa tempat makan di Makassar, konro bakar tidak hanya dimasak di atas arang biasa. Ada beberapa warung yang memasaknya dengan cara yang lebih ekstrem, yakni dimasak di atas bara api yang dikelilingi debu jalanan. Arang yang membara di atas panggangan digunakan untuk memanggang iga sapi dengan cara tradisional, memberikan cita rasa yang lebih autentik dan khas.
Yang membuatnya ekstrem adalah kondisi sekitar panggangan yang sering kali tidak terhindarkan dari debu dan kotoran jalanan. Karena warung konro bakar ini biasanya terletak di pinggir jalan yang ramai, debu dari kendaraan yang lewat sering kali mencemari udara dan berpadu dengan aroma masakan yang sedang dibakar. Meski begitu, bagi sebagian orang, hal inilah yang justru menjadi bagian dari keunikan dan pesona kuliner jalanan ini.
“Bakarannya lebih enak karena ada rasa asap dan bau arangnya, meski sedikit ada debu jalanan. Kalau sudah coba, gak bisa berhenti makan,” ujar Rizal, seorang pengunjung setia warung konro bakar yang terletak di pinggir jalan Makassar.
Mengapa Tetap Jadi Favorit?
Meskipun cara memasaknya yang terkesan kurang higienis dan tidak biasa, konro bakar dengan arang dan debu tetap menjadi favorit banyak orang karena beberapa alasan. Salah satunya adalah rasa yang lebih autentik dan unik. Proses pemanggangan yang dilakukan di atas bara api yang menyala memberikan aroma khas yang sulit didapatkan dari pemanggangan menggunakan alat listrik atau gas.
Selain itu, harga yang relatif terjangkau juga membuat konro bakar ini banyak dicari. Bagi masyarakat Makassar, konro bakar yang dimasak dengan cara ekstrem ini sudah menjadi bagian dari budaya kuliner sehari-hari. Para pelanggan juga merasa bahwa meskipun ada sedikit debu yang ikut teraduk dengan daging, rasa konro bakar yang gurih, lembut, dan dibalut dengan bumbu yang kaya rempah tetap menjadi daya tarik utama.
Konro bakar yang disajikan dengan sambal khas dan kuah kaldu yang kaya juga menambah kenikmatan makan di warung pinggir jalan ini. Bagi mereka yang suka dengan kuliner ekstrem, pengalaman makan di warung konro bakar dengan debu jalanan dan bara api ini justru memberikan sensasi yang tak terlupakan.
Perhatian pada Kebersihan dan Keamanan
Meski konro bakar yang dimasak di atas arang dan debu menjadi sensasi kuliner yang banyak dicari, penting untuk selalu memperhatikan kebersihan dan keamanan pangan. Debu jalanan yang tercampur dalam proses pemasakan tentunya dapat menimbulkan risiko kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, meskipun rasa dan sensasi yang ditawarkan unik, sangat disarankan untuk memilih tempat yang menjaga kebersihan area masakannya dengan baik.
BACA JUGA: Gorengan Minyak Hitam: Warung yang Tak Pernah Ganti Minyak Tapi Tetap Diburu