2025-04-17 | admin3

Kala Khatta: Minuman Jalanan dengan Rasa ‘Aneh’

Di tengah keramaian jalanan India, di antara hiruk-pikuk suara klakson dan aroma rempah dari berbagai penjaja makanan, berdiri gerobak-gerobak kecil yang menjajakan satu minuman ikonik: Kala Khatta. Bagi sebagian besar warga lokal, minuman ini adalah nostalgia masa kecil, penghilang dahaga saat musim panas. Namun, bagi lidah asing atau bahkan mereka yang belum terbiasa, rasa “aneh” Kala Khatta menjadi pengalaman rasa yang tak mudah dilupakan.

Apa Itu Kala Khatta?

Kala Khatta adalah minuman khas jalanan India yang terbuat dari sirup berwarna https://www.innovativebeautyacademy.com/ ungu tua, biasanya disajikan di atas es serut. Sirup ini berbahan dasar buah jamun (Indian black plum) yang memiliki rasa asam dan sedikit pahit, kemudian dicampur dengan gula, garam hitam (black salt), lemon, dan rempah-rempah seperti jintan panggang. Gabungan rasa ini menghasilkan kombinasi manis, asam, asin, dan sedikit pahit, menciptakan sensasi yang membingungkan tapi menarik bagi lidah.

Minuman ini dijual dalam bentuk gola (es serut berbentuk bola di atas stik) yang disiram sirup Kala Khatta, atau dalam gelas plastik berisi es serut dan sirup yang diaduk bersama garam dan lemon.

Daya Tarik dan Keunikan Rasa

Hal yang membuat Kala Khatta unik adalah permainan rasa ekstrem yang tak umum dalam minuman manis pada umumnya. Bayangkan: Anda mengharapkan rasa manis menyegarkan seperti pada es sirup biasa, tetapi yang datang adalah gelombang rasa asam yang menyengat, kemudian asin dari garam hitam, dan diakhiri dengan aftertaste pahit dari jamun.

Bagi penggemarnya, rasa ini justru membangkitkan kenangan masa kecil, musim panas yang terik, dan kebebasan saat menjilat es gola tanpa khawatir soal higienitas. Tapi bagi yang baru pertama mencoba, Kala Khatta sering disebut sebagai minuman dengan rasa yang “tak lazim”, bahkan membingungkan.

Aspek Kebersihan dan Risiko

Sebagai minuman jalanan, Kala Khatta juga menghadapi tantangan soal kebersihan. Es yang digunakan sering kali berasal dari sumber air yang tidak terjamin sterilnya. Ditambah dengan penggunaan tangan tanpa sarung oleh penjual, serta peralatan yang sederhana, beberapa orang ragu untuk mencoba meski tertarik dengan tampilannya yang mencolok.

Namun, di balik itu semua, popularitasnya tidak surut. Di kota-kota besar seperti Mumbai, Delhi, dan Ahmedabad, Kala Khatta tetap jadi primadona musim panas. Bahkan, beberapa kedai modern mulai mengemasnya dalam bentuk lebih higienis, dengan sirup botolan yang dijual bebas di pasar swalayan.

Warisan Budaya yang Tak Lekang Waktu

Kala Khatta bukan sekadar minuman—ia adalah bagian dari warisan kuliner jalanan India. Ia mencerminkan kecintaan masyarakat India terhadap rasa yang kompleks, berani, dan kadang menantang. Dalam satu seruput, Anda bisa merasakan filosofi kuliner India: tidak ada batas dalam perpaduan rasa.

BACA JUGA: Mie Instan Rebus di Warung Tenda: Air Rebusan Dipakai Berulang Tapi Murah Meriah

Share: Facebook Twitter Linkedin