Di tengah ledakan tren makanan di media sosial, terutama TikTok dan Instagram, satu camilan khas Timur Tengah berhasil menembus batas budaya dan geografis: Luqaimat. Bola-bola kecil berlapis sirup ini kini tidak hanya ditemukan di pasar Ramadan atau warung tradisional Arab, tapi juga muncul di kafe-kafe hipster Eropa hingga konten viral para food creator global. Dalam era digital, Luqaimat bukan lagi sekadar camilan—melainkan simbol kebanggaan kuliner Saudi yang sedang naik daun.
🍩 Apa Itu Luqaimat?
Luqaimat (juga dieja Luqmat atau Luqaim) adalah camilan tradisional Timur Tengah yang dikenal karena rasa manis dan teksturnya yang renyah di luar, lembut di dalam. Terbuat dari adonan tepung yang difermentasi singkat, digoreng hingga keemasan, lalu disiram sirup gula atau madu dan ditaburi biji wijen.
Dalam budaya Arab, Luqaimat sering disajikan saat:
-
Bulan Ramadan sebagai takjil
-
Acara keluarga dan perayaan
-
Menyambut tamu dalam tradisi Bedouin
Namun kini, Luqaimat telah berevolusi dari kudapan sederhana menjadi sajian eksklusif dengan topping keju krim, saffron, dan bahkan edible gold (emas yang bisa dimakan).
📱 TikTok dan Lahirnya Sensasi Global
Tren Luqaimat mendunia berkat konten viral para kreator makanan di TikTok dan Instagram Reels. Video-video yang menunjukkan:
-
Proses pembuatan adonan
-
Suara kriuk saat digigit
-
Lelehan madu atau sirup kurma yang menggoda
…menjadi ASMR yang menggugah selera dan menarik jutaan penonton. Salah satu konten TikTok dari seorang food vlogger asal Dubai yang memperlihatkan Luqaimat bertabur serbuk emas 24 karat viral dengan lebih dari 15 juta penayangan.
Hal ini menjadikan Luqaimat bukan hanya makanan, tetapi juga objek visual artistik dan simbol kemewahan Timur Tengah yang eksotis di mata dunia.
✨ Inovasi Rasa dan Presentasi
Agar tetap relevan di era digital dan global, Luqaimat kini hadir dengan berbagai inovasi, antara lain:
-
Luqaimat Matcha – Perpaduan budaya Timur Tengah dan Jepang
-
Luqaimat Keju dan Nutella – Untuk lidah generasi muda
-
Luqaimat Vegan dan Gluten-Free – Menyesuaikan kebutuhan gaya hidup sehat
-
Luqaimat dengan Gold Leaf dan Pistachio – Versi premium untuk pasar mewah
Di Jeddah dan Riyadh, banyak kafe menyajikan Luqaimat sebagai menu andalan “Instagrammable” lengkap dengan kemasan estetik dan meja bertema Arabian Chic.
🌍 Dari Padang Pasir ke Panggung Dunia
Popularitas Luqaimat mencerminkan bagaimana kuliner bisa menjadi jembatan budaya. Di London, Paris, hingga New York, restoran Arab modern memasukkan Luqaimat dalam daftar dessert favorit. Bahkan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Luqaimat mulai muncul di bazar Ramadan dan festival makanan internasional.
Faktor-faktor yang situs rajazeus terbaru mempercepat globalisasi Luqaimat:
-
Wisata kuliner halal yang meningkat
-
Media sosial sebagai platform eksplorasi rasa
-
Diaspora Arab yang membawa warisan budaya
-
Kolaborasi influencer lintas negara
Dengan ini, Luqaimat menjadi representasi sempurna dari tren “local to global” dalam industri kuliner.
🇸🇦 Identitas Budaya Saudi yang Kuat
Meski telah mengalami globalisasi, Luqaimat tetap menjadi ikon identitas Saudi dan Teluk Arab. Pemerintah Saudi bahkan menjadikan Luqaimat sebagai bagian dari promosi budaya dalam program “Vision 2030”, mendorong industri kreatif dan kuliner lokal untuk bersaing di pasar internasional.
Beberapa inisiatif yang digalakkan:
-
Festival makanan tradisional di musim Riyadh Season
-
Sertifikasi kuliner warisan oleh lembaga budaya Saudi
-
Pelatihan UMKM dan pengusaha muda untuk ekspor makanan khas
Dengan itu, Luqaimat bukan hanya camilan manis, tetapi juga diplomasi lunak budaya Arab Saudi.
🧠 Refleksi: Makanan, Media, dan Makna Baru
Fenomena Luqaimat di era TikTok menunjukkan bahwa perpaduan antara warisan budaya dan media digital mampu menciptakan nilai ekonomi dan simbolis baru. Konten viral bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat pelestarian dan promosi budaya.
Kini, ketika seseorang menggigit Luqaimat di Dubai, Jakarta, atau Los Angeles, mereka tak hanya mencicipi gula dan tepung—mereka sedang mengalami sepotong cerita Arab dalam bentuk rasa dan visual.
BACA JUGA: Roti Bakar Kaya: Sarapan Manis ala Rakyat