April 25, 2025

Shikisushimurrellsinlet – Menikmati Keanekaragaman Kuliner Indonesia

Makanan tradisional Indonesia adalah cerminan dari keberagaman suku bangsa dan daerah

Kue Rangi Betawi: Gurih-Manis dari Tepung Singkong

Kue Rangi adalah salah satu camilan khas Betawi yang memiliki rasa gurih-manis yang begitu khas dan menyegarkan. Dikenal dengan penggunaan bahan utama tepung singkong dan kelapa parut, kue ini menawarkan kombinasi rasa yang tidak hanya menggugah rajazeus terbaru selera, tetapi juga mencerminkan kekayaan kuliner tradisional Betawi. Sebagai jajanan yang sederhana namun lezat, Kue Rangi sering dijumpai di pasar tradisional dan menjadi favorit banyak orang, baik warga Jakarta maupun para wisatawan yang berkunjung ke ibu kota. Mari kita telusuri lebih dalam tentang Kue Rangi Betawi, asal-usulnya, bahan-bahan yang digunakan, serta cara menikmatinya.

Asal Usul Kue Rangi Betawi

Kue Rangi adalah jajanan tradisional yang berasal dari Betawi, yaitu Jakarta dan sekitarnya. Kue ini sudah ada sejak zaman kolonial dan merupakan salah satu warisan kuliner yang tetap dipertahankan oleh masyarakat Betawi hingga sekarang. Nama “Rangi” sendiri berasal dari bahasa Betawi yang merujuk pada bentuk kue yang berbentuk bulat pipih, yang kemudian dipanggang di atas cetakan berbentuk bulat.

Kue Rangi dulunya adalah makanan yang banyak dijual oleh pedagang kaki lima di sekitar pasar atau tempat ramai. Proses pembuatannya yang mudah dan bahan-bahan yang mudah ditemukan membuat kue ini populer di kalangan masyarakat Betawi. Hingga kini, meskipun banyak camilan modern bermunculan, Kue Rangi tetap menjadi pilihan utama untuk menikmati makanan ringan yang khas dari Jakarta.

Bahan-Bahan dan Cara Pembuatannya

Pembuatan Kue Rangi Betawi menggunakan bahan-bahan yang sangat sederhana namun memiliki rasa yang kaya. Berikut adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Kue Rangi:

  • Tepung singkong: Tepung singkong atau tapioka adalah bahan utama dalam pembuatan Kue Rangi. Tepung singkong memberikan tekstur kenyal dan sedikit elastis pada kue, yang membuatnya terasa lembut di dalam dan renyah di luar.

  • Kelapa parut kasar: Kelapa parut kasar memberikan rasa gurih yang khas dan tekstur yang lebih kaya pada Kue Rangi. Kelapa ini menjadi bahan tambahan yang sangat penting dalam membuat Kue Rangi semakin nikmat.

  • Gula merah: Gula merah adalah bahan yang memberikan rasa manis alami pada Kue Rangi. Biasanya, gula merah ini diparut atau dilelehkan terlebih dahulu agar mudah tercampur dengan adonan.

  • Air daun pandan (opsional): Beberapa orang menambahkan air daun pandan untuk memberikan aroma harum yang khas dan sedikit warna hijau alami pada Kue Rangi, meskipun ini tidak selalu digunakan di setiap resep.

Proses pembuatan Kue Rangi Betawi dimulai dengan mencampurkan tepung singkong dengan kelapa parut kasar dalam sebuah wadah. Kemudian, gula merah yang telah dilelehkan dicampurkan bersama bahan tersebut hingga rata. Beberapa orang juga menambahkan sedikit air daun pandan untuk memberi aroma tambahan. Setelah adonan siap, adonan tersebut kemudian dituangkan ke dalam cetakan bulat datar yang dipanaskan, seperti cetakan kue cubir atau cetakan khusus Kue Rangi. Kue ini kemudian dipanggang hingga matang dan berwarna kecokelatan.

Ciri Khas dan Rasa Kue Rangi

Kue Rangi memiliki tekstur yang kenyal di dalam dan renyah di luar. Ketika digigit, Kue Rangi memberikan sensasi gurih yang berasal dari kelapa parut kasar dan sedikit manis dari gula merah yang berpadu sempurna. Kue ini sering kali disajikan dalam keadaan masih hangat, yang menambah kenikmatannya saat disantap.

Aroma kelapa parut yang sedap dan gula merah yang melumer memberikan kelezatan tersendiri bagi siapa saja yang mencicipinya. Warna kecokelatan pada bagian luar Kue Rangi menambah daya tarik visualnya, sementara rasa gurih dari kelapa dan tekstur kenyal dari tepung singkong membuat kue ini sangat cocok untuk dinikmati sebagai camilan ringan.

Kue Rangi dalam Kehidupan Masyarakat Betawi

Di Betawi, Kue Rangi bukan hanya sekadar makanan ringan, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat. Kue ini sering disajikan pada acara-acara tradisional atau perayaan tertentu, seperti pernikahan, hari besar agama, atau upacara adat Betawi.

Kue Rangi juga sangat populer sebagai camilan yang dapat ditemukan di berbagai pasar tradisional, terutama di Jakarta. Pedagang kaki lima sering menjualnya dengan harga terjangkau, sehingga siapa saja bisa menikmati kenikmatan Kue Rangi kapan saja. Selain itu, karena bahannya yang mudah didapat, banyak ibu rumah tangga Betawi yang membuatnya sendiri di rumah untuk disajikan kepada keluarga atau sebagai hidangan tamu.

Kue Rangi dan Adaptasi Modern

Meskipun Kue Rangi memiliki resep tradisional yang sudah ada sejak lama, camilan ini tetap relevan hingga zaman modern. Saat ini, meskipun banyak jajanan modern yang bermunculan, Kue Rangi tetap eksis di pasar kuliner Jakarta dan bahkan semakin dikenal oleh masyarakat luar daerah. Beberapa variasi baru dari Kue Rangi juga mulai bermunculan, seperti penambahan isi atau topping tertentu untuk memberikan rasa yang lebih modern. Namun, meskipun ada banyak kreasi baru, rasa asli Kue Rangi Betawi dengan tekstur kenyal dan gurih tetap menjadi yang utama.

Kue Rangi kini juga mulai diekspor ke berbagai daerah, menjadikannya salah satu oleh-oleh khas Jakarta yang banyak diburu oleh wisatawan. Banyak pula kedai atau toko kue yang mulai menjual Kue Rangi dalam bentuk kemasan yang lebih praktis, sehingga orang bisa membawa pulang kue ini sebagai buah tangan.

BACA JUGA: Resep Cheesecake Oreo ala Rumahan yang Mudah

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.